Rabu, 20 Maret 2024

DO'A YANG TIDAK DITOLAK

 

Sahabat...

Pernahkah anda berdo'a ? tentunya pernah dan bahkan seringkali kita berdo'a. Dan setiap kali kita berdo'a, do'a kita diterima dan tidak ditolak oleh Allah SWT.

Memang hakekatnya semua do'a diterima dan tidak ada yang ditolak. Hanya cara, bentuk dan waktu atas diterimanya do'a berdasarkan kehendak Allah bukan pada kehendak dan keinginan kita.

 Di antara waktu-waktu mustajab do'a adalah saat kita menjalankan ibadah puasa. orang yang berpuasa do'anya tidak akan ditolak. Sebagai Rasulullah SAW bersabda :

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : اَلصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَاْلإِمَامُ اْلعَادِلُ، وَدَعْوَةُ اْلمَظْلُوْمِ

Artinya : "Tiga do'a yang tidak ditolah ; do'anya orang yang berpuasa sampai berbuka, do'annya imam yang adil dan do'anya orang yang didzolimi." (HR. Tirmidzi)

 Kalimat “orang yang berpuasa sampai ia berbuka” meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.

Ibadah “lapar” tersebut menghasilkan kolaborasi kuat antara nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.

Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan moment berpuasa untuk memperbanyak do’a dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT dengan keyakinan terkabulnya doa. Kalimat “sampai ia berbuka” menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.

Dalam sebuah hadis dari Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda ;

 لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

Artinya : “Tidak ada yang dapat menolak qadha' kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah (kualitas) usia kecuali ketaatan.” (HR Imam Tirmidzi)

 Ramadan adalah momentum umat Islam berdo’a. Berdoalah selepas shalat, berdoalah selepas tilawah, berdoalah dalam setiap munajat di malam hari, berdoalah bersama keluarga setiap berbuka puasa dan sahur.

 Karena Allah SWT memiliki sifat al Hayyu (الحَيٌّ) yang artinya malu, dimana Dia merasa malu jika hamba-Nya mengangkat kedua tangan seraya berdoa kepada-Nya namun Dia tidak mengabulkannya.

Dalam sebuah hadits dari Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda  :

 اِنَّ اللهَ حَيٌّ كَرِيْمٌ يَسْتَحْيِ اِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ  اِلَيْه يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ

Artinya : "Sesungguhnya Allah Maha Pemalu. Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.” (HR. Imam Ibnu Majah)

 Wallahu A’lam

Jakarta, 10 Ramadhan 1445 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...