Sabtu, 30 Maret 2024

KEINDAHAN BAHASA AL QUR'AN

Sahabat...

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT ketika bangsa Arab berada di puncak yang sangat tinggi dalam bidang bahasa dan sastranya, bahasa yang indah dengan berbagai norma yang ada, membuat bangsa Arab sangat membangga-banggakan bahasa dan karya sastra mereka. Kemukjizatan al-Qur’an memang tidak lain adalah untuk menundukkan kesombongan bangsa Arab atas bahasa yang mereka miliki, seakan- akan tidak ada bahasa dan karya sastra yang melebihi karya mereka dari sisi keindahannya. Oleh karena itu, al-Qur’an turun sebagai mukjizat dengan bahasa yang sangat istimewa mengalahkan keistimewaaan bahasa dan sastra Arab pada masa itu.

Ketika walid bin Mughirah seorang tokoh quraisy yang juga sastrawan diutus untuk merayu nabi Muhammad SAW agar meningggalkan da’wahnya,, dia tidak bisa berkata apa-apa ketika Rasulullah SAW membacakan QS.  Fushillat/41 : 1-5. Bahkan hatinya tertarik  dan terpesona dengan keindahan Bahasa al Qur’an, sebagaimana diungkapkan oleh prof.  Quraisy Syihab bahwa Bahasa al Qur’an memuaskan akal dan jiwa. Itulah yang dialami oleh Walid bin Mughirah.

Tetapi  harapan masyarakat kepada Walid begitu sangat tinggi. Sayangnya mereka kecewa karena Walid keluar dengan wajah bermuram durja yang menunjukkan kegagalan diplomasi dan misinya.  Bahkan ada yang menduga bila Walid telah berkhianat. Walid bin Mughirah-pun menjawab :

فَوَاللهِ!  مَا فِيْكُمْ رَجُلٌ أَعْلَمُ بِالأَشْعَارِ مِنِّي، وَلَا أَعْلَمُ بِرَجْزٍ وَلَا بِقَصِيْدَةٍ مِنِّي، وَلًا بِأَشْعَارِ الْجِنَّ، وَاللهِ!  مَا يُشْبِهُ الذي يَقُوْلُ شَيْئًا مِنْ هَذَا، وَوَاللهِ!  إِنَّ لَقَولُهُ الذي يَقُوْلُ حَلَاوَةً، وإِنَّ عَليْهِ لَطَلاَوَةً، وإنَّهُ لَمُثمِرٌ أَعْلَاهُ مُغْدِقٌ أَسْفَلُهُ، وإنَّهُ لَيَعْلُو وَمَا يُعْلَى، وإنه لَيَحْطِمُ مَا تَحْتَهُ

 “Apa menurutmu yang harus kukatakan pada mereka? Demi Allah! Tidak ada di tengah-tengah kalian orang yang lebih memahami syair Arab daripada aku. Tidak juga pengetahuan tentang rajaz dan qashidahnya yang mengungguli diriku. Tapi apa yang diucapkan Muhammad itu tidak serupa dengan ini semua. Juga bukan sihir jin. Demi Allah! Apa yang ia ucapkan (Alquran) itu manis. Memiliki thalawatan (kenikmatan, baik, dan ucapan yang diterima jiwa). Bagian atasnya berbuah, sedang bagian bawahnya begitu subur. Perkataannya begitu tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya, serta menghantam apa yang ada dibawahnya.”

Kegagalan Walid tidak menyurutkan kaum Quraisy untuk membungkam da’wah nabi Muhammad SAW. Karenanya mereka menyerahkan proyek tersebbut kepada anaknya Walid yaitu Khalid bin Walid. Khalid merasa tidak lebih cerdas dari nabi Muhammad SAW tetapi karena terlanjur menerima proyek tersebut, dia mengajak Musailamah untuk kolaborasi dan Musalamah pun menyanggupi untuk membuat ayat menandingi al qur’an.

Di antara contoh karya Musailamah adalah tandiingan QS. Al Fiil sebagaimana berikut:

اَلْفِيْلُ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْفِيْلُ * لَهُ زُلُوْمٌ طَوِيْلٌ

Dan Gajah. Tahukan kamu apa itugajah. Ia  memiliki perawakan yang panjang

Khalid membaca ayat-ayat tandingan Musailamah sangat kecewa dan dianggap tidak berbobot dan lebih jauh menstigmanya lebih sesat dari Muhammad.

Ini menandakan keindahan al qur’an tak tertandingi sampai kapanpun. Dan dalam konteks, alqur’an yang telah menyebar ke seluruh pelosok dunian termasuk Indoesia, di antara keindahan Bahasa al Qur’an bahwa kita yang bukan orang arab merasa meni’mati membaca al Qur’an meskipun sebagian besar bacaannya belum dipahami. Bahkan membacanya berulang kali khatam. Adakah buku yang dibaca berulang-ulang selain al QUr’an ?

Wallhu A’lam

Jakarta, 20 Ramaadhan 1445 H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...