Senin, 25 Maret 2024

TAUBAT (1)

 

Sahabat....

Adakah manusia yang terlahir dalam keadaaan berdosa?

Tentunya kita menyakini bahwa setiap bayi yang lahir dalam keadaan suci. Justru sebaliknya yang harus dipertanyakan, adakah manusia yang meninggal dunia dalam keadaan suci? Tentunya ada. Tetapi apakah termasuk diri kita? Tentu kita berharap demikian,  setidaknya kita berupaya untuk menyucikan diri. Ini saja sudah diapresiasi oleh Allah SWT. (QS. Al A'la/87 : 14). Usaha atau proses kembali kepada kesucian inilah yang disebut dengan taubat sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nur/24 : 31 dan QS. At Tahrim/66 : 8

Di antara ni'mat yang besar yang Allah berikan kepada hamba-hambaNYA yaitu dijadikannya taubat terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin bertaubat dan dijadikan sebagai cahaya fajar yang menjadi penerang jalan bagi siapa  saja yang ingin kembali kepadaNYA dengan penuh hati yang membuncah, air mata yang tumpah, tertunduk wajah, seraya leher terbelunggu dengan rendah karena dosa.

Dalam hadits dari Abu Musa al Asy'ari Rasulullah SAW memberikan gambaran keluasan rahmat Allah SWT kepada hamba-hambanya seraya bersabda :

إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَبْسُطُ يَدَهُ بِاَّلليْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيءَ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيءَ الَّليْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT membuka lebar tangannya pada malam hari untuk menerima taubat yang berdosa di siang hari, dan membuka lebar tangannya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari sampai terbitnya matahari dari maghribnya.”  (HR.  Muslim)

Bagi orang yang ingin menyucikan dirinya, maka bulan Ramadhan merupakan kesempatan yang tidak akan disia-siakan untuk bertaubat dan membuat komitmen dan perjanjian baru atas perjalanan hidup ke depannya.  Mereka tidak terpedaya sehingga berlalunya bulan Ramadhan tanpa terampuninya dosa-dosanya. Dari sahabat jabir bin Samurah, Rasulullah SAW bersabda :

أَتَانِيَ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَمَاتَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَأُدْخِلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللهُ. قُلَ: آمِيْنَ. فَقُلْتُ : آمِيْنَ

Artinya : Aku didatangi  malaikat Jibril AS, lalu dia berkata : "Wahai Muhammad barang siapa yang mendapati Ramadhan,  kemudian dia mati,sedangkan dia  tidak diampuni,lalu dimasukkan  ke neraka,maka telah jauhlah (rahmat) Allah darinya,maka  ucapkanlah; 'Aamin'! maka aku katakan : Amiin". (HR. Ibnu Hibban dan Thabrani)

Wallahu A'lam

Jakarta, 15 Ramadhan 1445 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...