Sahabat....
Adakah manusia yang terlahir dalam keadaaan berdosa?
Tentunya kita menyakini bahwa setiap bayi yang lahir dalam keadaan
suci. Justru sebaliknya yang harus dipertanyakan, adakah manusia yang meninggal
dunia dalam keadaan suci? Tentunya ada. Tetapi apakah termasuk diri kita? Tentu
kita berharap demikian, setidaknya kita
berupaya untuk menyucikan diri. Ini saja sudah diapresiasi oleh Allah SWT. (QS.
Al A'la/87 : 14). Usaha atau proses kembali kepada kesucian inilah yang disebut
dengan taubat sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nur/24 : 31 dan QS. At
Tahrim/66 : 8
Di antara ni'mat yang besar yang Allah berikan kepada
hamba-hambaNYA yaitu dijadikannya taubat terbuka lebar bagi siapa saja yang
ingin bertaubat dan dijadikan sebagai cahaya fajar yang menjadi penerang jalan
bagi siapa saja yang ingin kembali
kepadaNYA dengan penuh hati yang membuncah, air mata yang tumpah, tertunduk
wajah, seraya leher terbelunggu dengan rendah karena dosa.
Dalam hadits dari Abu Musa al Asy'ari Rasulullah SAW memberikan
gambaran keluasan rahmat Allah SWT kepada hamba-hambanya seraya bersabda :
إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَبْسُطُ يَدَهُ بِاَّلليْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيءَ
النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيءَ الَّليْلِ حَتَّى تَطْلُعَ
الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
Artinya : “Sesungguhnya Allah SWT membuka lebar tangannya pada
malam hari untuk menerima taubat yang berdosa di siang hari, dan membuka lebar
tangannya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam
hari sampai terbitnya matahari dari maghribnya.” (HR.
Muslim)
Bagi orang yang ingin menyucikan dirinya, maka bulan Ramadhan
merupakan kesempatan yang tidak akan disia-siakan untuk bertaubat dan membuat
komitmen dan perjanjian baru atas perjalanan hidup ke depannya. Mereka tidak terpedaya sehingga berlalunya
bulan Ramadhan tanpa terampuninya dosa-dosanya. Dari sahabat jabir bin Samurah,
Rasulullah SAW bersabda :
أَتَانِيَ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ
فَمَاتَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فَأُدْخِلَ النَّارَ فَأَبْعَدَهُ اللهُ. قُلَ: آمِيْنَ.
فَقُلْتُ :
آمِيْنَ
Artinya : Aku didatangi
malaikat Jibril AS, lalu dia berkata : "Wahai Muhammad barang siapa
yang mendapati Ramadhan, kemudian dia
mati,sedangkan dia tidak diampuni,lalu
dimasukkan ke neraka,maka telah jauhlah
(rahmat) Allah darinya,maka ucapkanlah;
'Aamin'! maka aku katakan : Amiin".
(HR. Ibnu Hibban dan Thabrani)
Wallahu A'lam
Jakarta, 15 Ramadhan 1445 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar