Selasa, 26 Maret 2024

TAUBAT (2)

 

Sahabat...

Seberapa sering anda beristighfar kepada Allah SWT?

Semestinya sesering mungkin kita beristighfar karena dosa-dosa kita yang kian menggunung tak terbilang.

Rasulullah SAW yang telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, tidak pernah melewatkan hari-harinya untuk bertaubat seraya memohon ampun dan beristighfar lebih dari seratus kali di setiap harinya.

وَاللهِ إِنِّيْ لَأَسْتَغْفِرُ اللهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً

Artinya : “Demi Allah, sesungguhnya saya memohon ampun kepada Allah SWT dan bertaubat dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)

Bagagaimana dengan kita ? Adakah yang telah menjamin termaafkannya dosa-dosa kita? Begitu sombong dan angkuhnya diri kita ini yang sedikit bahkan tidak memohon ampun kepada Allah SWT. Sekiranya kita menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan kita, mari kita segera memohon ampun dan bertaubat. Allah sangat bergembira menerima taubat hambaNYA bila mereka memohon kepada-NYA melebihi kegembiraan seseorang yang mendapati barangnya yang hilang sebelumnya. Dalam salah satu hadits dari Anas bin Malik RA Rasulullah SAW bersabda :

 للهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضٍ فَلاةٍ ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا ، فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطجَعَ في ظِلِّهَا وَقَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إَذْ هُوَ بها قَائِمَةً عِنْدَهُ ، فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدي وَأَنَا رَبُّكَ ، أَخْطَاءَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ  .

Artinya : “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat salah seorng dari kalian tatkala ia bertaubat kepadaNya, dibandingkan dengan kegembiraan seseorang yang berada diatas tunggangannya di suatu tanah yang luas, lalu tunggangannya tersebut  lepas, sedangkan makanan dan minumannya pada tunggangannya tersebut. ia pun putus asa untuk mendapatkan ontanya. Maka ia mendatangi suatu pohon dan berbaring dibawah naungan pohon tersebut dan ia sungguh telah berputus asa.Ditengah keadaan itu, ternyata ontanya telah ada berdiri didekatnya. Segera iapun mengambil tali ontanya seraya berkata lantaran sangat gembira ( “wahai Allah kamu adalah hambaku dan aku adalah Rabb mu) keliru berucap karena terlalu gembira” (HR. Muslim)

Sesunguhnya siapa yang membutuhkan, kita atau Allah? Lalu mengapa kita tidak segera merespon kegembiraan Allah untuk segera betaubat. Jangan putus asa dengan rahmat Allah. Berapapun dosa yang menggunung dan tak terhingga, yuk kita datangi Sang Maha Agung dan Mulia untuk mengampuni dosa-dosa kita. Dalam hadist qudsi yang diriwayatkan sahabat Anas bin Malik Rasyulullah bersabda :

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

Artinya : "Allah tabaraka wa ta'ala berfirman: "Wahai anak Adam, tidaklah engkau berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu melainkan Aku ampuni dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli, wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit kemudian engkau meminta ampun kepadaKu niscaya aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa kesalahan kepenuh bumi kemudian engkau menemuiKu dengan tidak mensekutukan sesuatu denganKu niscaya aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi." (HR.Imam Tirmidzi)

Kuy...Gaskeun taubat sekarang

Wallahu A'lam

Jakarta, 16 Ramadhan 1445 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...