Sahabat...
Seberapa sering anda beristighfar kepada Allah SWT?
Semestinya sesering mungkin kita beristighfar karena dosa-dosa kita
yang kian menggunung tak terbilang.
Rasulullah SAW yang telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT,
tidak pernah melewatkan hari-harinya untuk bertaubat seraya memohon ampun dan
beristighfar lebih dari seratus kali di setiap harinya.
وَاللهِ إِنِّيْ لَأَسْتَغْفِرُ اللهِ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ
أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً
Artinya : “Demi Allah, sesungguhnya saya memohon ampun kepada
Allah SWT dan bertaubat dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari)
Bagagaimana dengan kita ? Adakah yang telah menjamin termaafkannya
dosa-dosa kita? Begitu sombong dan angkuhnya diri kita ini yang sedikit bahkan
tidak memohon ampun kepada Allah SWT. Sekiranya kita menjadikan Rasulullah SAW
sebagai teladan kita, mari kita segera memohon ampun dan bertaubat. Allah
sangat bergembira menerima taubat hambaNYA bila mereka memohon kepada-NYA
melebihi kegembiraan seseorang yang mendapati barangnya yang hilang sebelumnya.
Dalam salah satu hadits dari Anas bin Malik RA Rasulullah SAW bersabda :
للهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضٍ فَلاةٍ ، فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا ، فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطجَعَ في ظِلِّهَا وَقَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إَذْ هُوَ بها قَائِمَةً عِنْدَهُ ، فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدي وَأَنَا رَبُّكَ ، أَخْطَاءَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ .
Artinya : “Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat salah
seorng dari kalian tatkala ia bertaubat kepadaNya, dibandingkan dengan
kegembiraan seseorang yang berada diatas tunggangannya di suatu tanah yang
luas, lalu tunggangannya tersebut lepas,
sedangkan makanan dan minumannya pada tunggangannya tersebut. ia pun putus asa
untuk mendapatkan ontanya. Maka ia mendatangi suatu pohon dan berbaring dibawah
naungan pohon tersebut dan ia sungguh telah berputus asa.Ditengah keadaan itu,
ternyata ontanya telah ada berdiri didekatnya. Segera iapun mengambil tali
ontanya seraya berkata lantaran sangat gembira ( “wahai Allah kamu adalah
hambaku dan aku adalah Rabb mu) keliru berucap karena terlalu gembira” (HR.
Muslim)
Sesunguhnya siapa yang membutuhkan, kita atau Allah? Lalu mengapa
kita tidak segera merespon kegembiraan Allah untuk segera betaubat. Jangan
putus asa dengan rahmat Allah. Berapapun dosa yang menggunung dan tak
terhingga, yuk kita datangi Sang Maha Agung dan Mulia untuk mengampuni dosa-dosa
kita. Dalam hadist qudsi yang diriwayatkan sahabat Anas bin Malik Rasyulullah
bersabda :
قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا
دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلَا أُبَالِي
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ
اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ
أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لَا تُشْرِكُ بِي
شَيْئًا لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
Artinya : "Allah tabaraka wa ta'ala berfirman: "Wahai
anak Adam, tidaklah engkau berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu melainkan Aku
ampuni dosa yang ada padamu dan Aku tidak perduli, wahai anak Adam, seandainya
dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit kemudian engkau meminta ampun
kepadaKu niscaya aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam,
seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa kesalahan kepenuh bumi
kemudian engkau menemuiKu dengan tidak mensekutukan sesuatu denganKu niscaya
aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh bumi." (HR.Imam
Tirmidzi)
Kuy...Gaskeun taubat sekarang
Wallahu A'lam
Jakarta, 16 Ramadhan 1445 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar