Kamis, 04 April 2024

TERCIPTA UNTUK BERIBADAH

Sahabat... 
Untuk apakah kita diciptakan? 
Allah telah menegaskan dalam QS. Adz Dzariyat/51 : 56 bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah. 
Maka sejatinya ibadah merupakan kebutuhan manusia sehingga dengan ibadah ini menjadi kemuliaan bagi seseorang dan ibadah seumpama mahkota yang menjadi kebanggaan bagi seseorang di hadapan yang lainnya. Demikian yang dilukiskan Imam Ibnu Katsir  dalam tafsirnya:

هي شرف للعبد، وتاج يفتخر به أمام العالمين
Karenanya dimensi ibadah sangat luas, dan semestinya semua aktifitas kebaikan dan bernilai penting dalam kehidupan seseorang diniatkan sebagai bagian dari ibadah, bukan sekedar aktifitas rutinitas belaka. 
KH Ahsin Sakho Muhammad, sebagaimana dimuat dalam NU Online, menjelaskan bahwa ibadah terbagi menjadi beberapa macam :
Pertama, ibadah mahdlah (murni) dan ghair mahdlah (tidak murni). 
Kedua, lazimah (untuk diri sendiri ) dan muta'addiyah (dirasakan manfaatnya oleh orang lain).
Ketiga, ada ibadah yang fardlu, wajib ada yang sunnah. 
Keempat, ada yang ta'bbudi (murni ketaatan kepada Allah walau tak tak tahuhikmahnya) dan ta'aqquli (bisa dicerna hikmahnya oleh akal). 
Kelima: ada yang bersifat harian, mingguan, tahunan dan seumur hidup. Keenam, ada yang bersifat qalby-lisani, qalbi -jismani, qalbi-maaly, qalby- nafsi, qalbi - syaamil lil jami'. 
Semua bentuk ibadah itu menunjukkan bahwa Allah ingin mengatur manusia agar seluruh waktu, seluruh perilaku manusia, hendaknya dicurahkan untuk berinteraksi dengan Allah. 

Wallhu A'lam
Jakarta, 24 Ramadhan 1445 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...