Kamis, 13 Maret 2025

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H

 

Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab An Nawadir Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah merencanakan operasi di suatu malam hari. Tatkala malam telah gelap-gulita, mereka langsung menuju asrama yang terletak di gurun pasir (sahara). Mereka segera mengetok pintu asrama dan mengatakan kepada pemilik asrama tersebut : "Kami adalah pasukan perang, jika diperkenankan, kami ingin menginap di tempatmu malam ini". Tanpa menaruh rasa curiga, sang pemilik asrama langsung membukakan pintu, lalu mempersilahkan mereka masuk dan menjamunya. Pemilik asrama Melakukan semua ini semata-mata ikhlash karena Allah dan mengharapkan berkah dari mereka sebagi pasukan yang tengah berjihad. Si pemilik asrama ini mempunyai seorang anak laki-laki yang lumpuh dan tidak mampu berdiri.

Setelah kawanan penjahat tersebut kenyang dan beristirahat, maka sang  pemilik asrama buru-buru mengumpulkan bekas sisa-sisa makanan dan minuman mereka, lalu memerintahkan kepada istrinya agar sisa makanan dan minuman itu diusapkan ke sekujur tubuh sang anak, dengan harapan semoga Allah swt menyembuhkan sang anak dari lumpuhnya sebab berkah dari pasukan perang itu. Maka si istri pun menuruti perkataan sang suami.

Di pagi buta, para penjahat itu izin keluar sebentar. Mereka menuju ke suatu tempat dan melakukan perampokan harta-benda. Ketika sore tiba, mereka kembali ke tempat asrama tadi. Betapa herannya mereka, ketika melihat anak sang pemilik asrama tersebut bisa berjalan dengan tegap. Mereka bertanya kepada pemilik markas: "Bukankan anakmu ini lumpuh?" Dia menjawab: "ya, kami telah mengambil bekas Sisa makanan dan minuman kalian, lalu kami usapkan ke sekujur tubuhnya, ternyata Allah swt menyembuhkan lumpuhnya oleh sebab berkah kalian semua". 

Kontan para penjahat tersebut langsung menangis, mereka mengatakan  kepada pemilik asrama: "Ketahuilah pak! Sesungguhnya kami bukanlah pasukan perang, namun kami adalah para penjahat yang selalu melakukan perampokan".

Oleh karena Allah swt telah menyembuhkan anakmu sebab niyatmu yang tuluss maka kami sekarang insyaf dan bertaubat kepada Allah swt. Setelah peristiwa ini, mereka semua bergabung pasukan perang betulan dan jadilah mereka para Mujahid di jalan.

*****

Kisah ini banyak memberikan pelajaran, setidaknya keyakinan menjadi pondasi dan dasar keberhasilan seseorang. Ada pepatah arab  الاعتقاد اساس النجاح.  Bahkan keyakinan yang akan meuwujudkan apa yang diinginkan oleh seseorang. Oprah Winfrey pernah menuliskan  “Anda tak akan dapat yang anda inginkan, tetapi yang menjadi keyakinan Anda”. 

Kata yang membuat berdesir adalah keinginan dan keyakinan. Sebenarnya apa bedanya? Bila kita bisa melihat sedikit lebih dalam, kata ingin dan yakin adalah kata yang sama namun berbeda maksudnya. Kata yakin mungkin bisa diseoadankan dengan kata iman yakni keyakinan, sedang dalam Islam sendiri ada Rukun Iman yang harus diyakini mulai dari Iman kepada Alloh.

 

Terkait dengan keyakinan, di awal ayat surah Al-Baqarah tertuang tentang keyakinan kepada yang ghoib. Keyakinan kepada yang ghoib, mungkin bisa disamakan dengan keyakinan akan masa depan, mimpi, harapan, cita-cita atau do’a kita. Hal ini karena apa yang kita do’akan untuk masa depan kita adalah sesuatu yang ghoib atau banyak orang berkata masa depan adalah misteri karena kita belum tahu bagaimana nantinya. Namun ikhwal tentang keyakinan adalah sebagai sebuah penguatan dalam diri akan do’a kita akan terwujud bahkan lebih indah nantinya. Oleh karenanya, ada yang memberi nama baik bagi anaknya karena memiliki keyakinan anaknya akan sesuai nama baiknya atau lebih baik.

Keyakinan adalah salah satu sebab terbesar yang membantu manusia dalam beribadah, melakukan kegiatan yang dianjurkan, serta berani melakukan amar ma'ruf nahi mungkar dan jihad di jalan Allah SWT. Hal ini karena keyakinan dapat mencegah masuknya hawa nafsu dan keraguan ke dalam hati, serta menghilangkan perasaan berat atau sulit yang mungkin dirasakan oleh jiwa dalam melakukan beberapa ibadah. Ibnul Qayyim berkata: 

والقلب متى استيقن ما أمامه من كرامة الله وما أعد لأوليائه... زالت عنه الوحشة التي يجدها المتخلفون، ولان له ما استوعره المترفون

“Dan hati, ketika telah yakin tentang apa yang ada di hadapannya dari kemuliaan Allah dan apa yang telah disiapkan untuk para wali-Nya... maka hilanglah perasaan kesepian yang dirasakan oleh orang-orang yang tertinggal, dan hati menjadi lebih lapang sehingga dapat menampung apa yang tidak dapat ditampung oleh orang-orang yang berlebihan'."

Kalimat tersebut menjelaskan pentingnya keyakinan dalam membantu manusia senantiasa berprasangka baik dan menjadikan manusia memacu melakukan ibadah dan kegiatan yang positif, serta menghilangkan perasaan kesepian dan keraguan.

Ibnu Qayyim berkata: Aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: 

بالصبر واليقين تنال الإمامة في الدين ثم تلا قوله تعالى: " وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُون 

Dengan kesabaran dan keyakinan seseorang meraih kepemimpinan dalam agama.” Kemudian ia membacakan firman Allah SWT: “ Dan Kami jadikan di antara mereka pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka bersabar dan yakin dengan ayat-ayat Kami.(QS. As Sajdah : 24)

Imam Sufyan Ats Tsauri-pun mengatakan ;

لَوْ أَنَّ الْيَقِينَ وَقَعَ فِي الْقَلْبِ كَمَا يَنْبَغِي لَطَارَتِ الْقُلُوبُ اشْتِيَاقًا إلَى الْجَنَّةِ وَخَوْفًا مِنَ النَّارِ

"Seandainya keyakinan (yakin) itu benar-benar tertanam dalam hati sebagaimana mestinya, niscaya hati-hati akan terbang karena rindu kepada surga dan takut kepada neraka

Wallahu a’lam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...