Minggu, 02 Maret 2025

MEMAKNAI BASMALAH

 3 Ramadhan 1446 H

Bacaan Basmalah tentu saja bacaan yang sudah sangat familiar dan mungkin semuanya bisa melafazdkannya dan mengetahui artinya. Secara harfiah artinya : Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita diajarkan membaca lafadz basmalah sebelum memulai berbagai aktivitas yang mempunyai nilai penting dalam hidup kiya, maka sudah sepatunya saat melafadzkanny kita tidak berhenti pada ma’na harfiah saja. Perlu pemahaman lebih lanjut agar makna harfiah basmalah terinternalisasi dalam aktivitas tersebut.

Prof. DR. Quraish Shihab lebih rinci mengelaborasi ma’na basmalah. Kalaulah basmalah merupakan asas (dasar)nya al Qur’an maka asasnya basmalah adalah pada bacaan بِ pada awal lafadz basmalah. Ketika membaca huruf ini, setidaknya terbetik dalam hari si pembaca makna implisitnya yaitu : Saya atau kami memulai pekerjaan ini dengan menyebut nama Allah. Atau menyisipkan kalimat : dengan kekuasan dan pertolongan Allah pekerjaan yang saya lakukan dapat terlaksana. Maka penyandingan makna implisit tersebut meneguhkan bahwa nama Allah sebagai pangkal tolak dan sandaran atas berbagai macam aktivitas dan tumbuhnya kesadaran bahwa keberhasilan setiap aktivitas merupakan atas kekuasaan dan pertolongan Allah SWT.

Imam Ibnu Katsir menukilkan riwayat bahwa huruf ب  pada lafadz بسم  merupakan akronim dari بَهَاءُ الله  yang berarti kemulyaan Allah, sementara س  merupakan kependekan dari سَنَاؤُهُ yang berarti keagungan-Nya dan م merupakan kependekan dari مَمْلَكَتُهُ artinya kekuasaan-Nya

Penyebutan nama Allah (dengan menyisipkan اسم) sesungguhnya  bertujuan mengharap keberkahan Allah. Sementara bila dimaksudkan dengan permohonan kemudahan dan bantuan Allah maka kata yang digunakan langsung menyebut Allah tanpa menyisipkan kata اسم. Sebagaimana salah satu doa yang diajarkan beliau adalah  اللهم بك نصبح ونمسي (Ya Allah dengan Engkau kami memasuki waktu pagi dan petang) yakni dengan kekuasaan dan iradat-Mu, kami memasukinya. Sementara contoh do’a yang diajarkan dengan menyisipkan kata اسم  adalah do’a sebelum tidur beliau berdoa  باسمك اللهم احيا وباسمك اموت (dengan nama-Mu Ya Allah aku tidur dan bangun.

Lebih lanjut Prof. Quraish Shihab menjelaskan lafadz Allah  (الله) yang mempunyai keistimewaan ketika dihapus huruf-hurufnya satu persatu. Bacaan lafadz Allah (الله) apabila dihapus huruf awalnya, akan berbunyi ( لله ) Lillah dalam arti Milik/bagi Allah. Kemudian jika dihapus huruf awal dari kata Lillah itu akan terbaca ( له ) Lahu dalam arti bagi-Nya. Selanjutnya jika dihapus lagi huruf awal dari lahu, akan terdengar ucapan (هُ) Hu yang berarti Dia (menunjuk Allah) dan bila ini pun dipersingkat akan dapat terdengar suara Ah yang sepintas atau pada lahirnya mengandung makna keluhan, tetapi pada hakikatnya adalah seruan permohonan kepada Allah. Karena itu pula sementara ulama berkata bahwa kata “Allah” terucapkan oleh manusia sengaja atau tidak sengaja, suka atau tidak. Itulah salah satu bukti adanya fitrah dalam diri manusia. Al Qur’an juga menegaskan bahwa sikap orang-orang musyrik adalah ‘Apabila kamu bertanyakepada mereka siapa yang mendptakan langit dan bumi, pastilah mereka berkata Allah" (QS. az-Zumar [39]: 38).           

Dua kata terakhir dari rangkaian lafadz basmalah adalah  الرَّحْمنِ الرَّحِيمِyang merupakan bagian al asma’ul husna. Dari sekian nama indah bagi Allah yang dipilih pada ayat pertama adalah الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ yang artinya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kenapa  الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ ? karena memang nama dan sifat inilah yang sangat dominan kepada makhluknya.

Prof. Qurash Shihab menjelaskan bahwa Rahman  adalah curahan rahmat yang aktual yang bersifat sementara di dunia yang dibagikan kepada seluruh makhluknya di alam dunia baik manusia tanpa pengecualian mukmin atau kafir, bahkan termasuk kepada hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya pun mendapatkan curahan rahmat Allah di dunia. Sementara rahim adalah rahmat Allah yang kekal di alam akhirat, tempat kehidupan yang kekal, yang hanya akan dinikmati oleh makhluk-makhluk yang mengabdi kepada-Nya.

Penyebutan lafadz basmalah mengawali berbagai macam aktivitas tentu saja berharap curahan rahmat Allah menjelma dan hadir pada aktivitas tersebut. Sehingga kalaulah aktivitas tersebut belum memberikan manfaat kepada yang lainnya, sekurang-kurangnya tidak memberikan kerugian kepada pihak lain.

Wallahu a’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEYAKINAN

13 Ramadhan 1446 H   Pada Kisah yang ke-25 dalam kitab  An Nawadir  Imam Qalyubi mengisahkan bahwa ada sekawanan penjahat yang tengah me...